Kaltimpedia
Beranda DPRD Samarinda DPRD Samarinda: Perlunya Solusi Bersama untuk Masalah Sampah di Kota Samarinda

DPRD Samarinda: Perlunya Solusi Bersama untuk Masalah Sampah di Kota Samarinda

Ilustrasi Tempat Sampah Di Samarinda (Istimewa)

SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Andriansyah, menyoroti meningkatnya permasalahan sampah di Kota Samarinda yang semakin mengkhawatirkan.

Berdasarkan data tahun 2024, Samarinda menghasilkan sampah sekitar 225.152,99 ton per tahun atau sebanyak 615,17 ton per hari.

Dalam menghadapi isu ini, Andriansyah menegaskan perlunya pendekatan yang realistis dan tindakan nyata dalam merespons masalah sampah, tidak hanya sekadar mengandalkan kehadiran komunitas atau organisasi tertentu.

“Ini bukan soal komunitas, tapi soal ajakan. Ayo bareng-bareng kita sadar sampah. Enggak perlu ada kelompok-kelompok tertentu, yang penting geraknya bersama,” ujarnya.

Perubahan perilaku masyarakat dianggap sebagai kunci utama dalam penanganan masalah sampah. Andriansyah menekankan pentingnya edukasi dan keterlibatan masyarakat, dimulai dari tataran rumah tangga.

“Harus mulai dari rumah. Nanti di TPS, baru diolah teman-teman di Bank Sampah. Kalau ada organisasi yang mau gabung, ayo kita jalankan bareng. Tapi konsepnya satu: bergerak bersama, bukan sektoral,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Andriansyah mengakui bahwa membentuk perilaku dan kesadaran masyarakat merupakan tantangan tersendiri.

Namun, ia tetap optimis bahwa kesadaran diri adalah fondasi yang kuat. “Ngerubah perilaku itu lebih berat daripada bikin aturan,” tegasnya.

Andriansyah melanjutkan, setelah kesadaran masyarakat terbentuk, regulasi akan berfungsi sebagai penguat.

“Tapi setelah kesadaran mulai tumbuh, regulasi bisa jadi penguat. Pelan-pelan, kita siapkan dasar regulasinya. Buang sampah sembarangan? Kena denda. Tapi itu nanti. Sekarang kita bangun dulu kesadarannya,” jelasnya.

Anggota DPRD ini juga mengingatkan bahwa program layanan penjemputan sampah langsung dari rumah warga yang pernah dijalankan masih belum jelas kelanjutannya. Ia berharap inisiatif tersebut dapat diterapkan secara berkelanjutan dan bukan hanya menjadi wacana.

“Konsep yang bagus itu tinggal dijalankan konsisten. Jangan hanya sekadar ide, tapi benar-benar dipantau hasilnya,” lanjutnya.

Dengan semangat gotong royong dan ajakan yang inklusif, Andriansyah berharap akan terbentuk ekosistem partisipatif yang mampu memecahkan persoalan sampah dan pengelolaannya di Kota Samarinda.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi dalam menangani isu ini demi masa depan kota yang lebih bersih dan nyaman.(adv)

Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan