Kaltimpedia
Beranda Advetorial Dua Periode Sebagai Kades Tuana Tuha, Tommy akan Kebut Pembangunan Desa

Dua Periode Sebagai Kades Tuana Tuha, Tommy akan Kebut Pembangunan Desa

Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy (Kaltimpedia.com)

Kaltimpedia.com, Kutai Kartanegara – Banyak Kepala Desa (Kades) terpilih Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dari 86 desa yang telah dilantik Bupati Edi Damansyah kembali menjabat, atau dua periode. Salah satunya adalah Tommy, dirinya kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan untuk enam tahun kedepan ini.

Seusai dilantik pada Rabu (27/10/2022) kemarin, Tommy bercerita bahwa dia telah memenangkan dua ribu suara, yakni 91% dari pemilih melawan satu calon. Kembali mendapatkan kepercayaan oleh warganya, Tommy berjanji akan melakukan pembenahan maupun evaluasi selama masa kepemimpinan sebelumnya dan sekarang.

“Mungkin tahap awal perencanaan dulu untuk pembentukan RPJMDes lalu ke RKPDes, karena jangka waktu kita hanya dua bulan diwajibkan menyusun,” tuturnya.

Tommy juga berkomitmen untuk terus kembangkan desa kebanggannya tersebut. Banyak program yang akan direncanakannya, termasuk pembangunan infrastruktur. Karena untuk saat ini infrastruktur Tuha masih sangat kurang. Tommy akui secara sanitasi, beberapa warga masih Open Defacation (ODF), yakni menggunakan jamban, bukan toilet.

“Itu masih salah satu yang akan kita benahi termasuk air bersih. Karena satu dusun kami menggunakan Pamsimas, kalau di Tuana Tuha kami sudah menggunakan PDAM meski baru tahun ini beroperasi,” katanya.

Adapun beberapa RPJMDes yang belum terealisasi pada masa kepemimpinan Tommy sebelumnya, seperti rumah ibadah dan program pemberdayaan masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tommy mengatakan hal ini menjadi pekerjaan rumah baginya untuk memaksimalkan potensi asli desa, Gula Aren. Dengan dirinya hadir sebagai inisiator, produk bernama Guleku yang merupakan olahan gula aren milik Tuana Tuha akan semakin dikembangkan.

“Memang Guleku belum mengarah ke pemberdayaan sepenuhnya karena diolah hanya sebatas kelompok kami. Jadi belum ada sifat pemberdayaan secara menyeluruh ke masyarakat, jadi kedepan mungkin bisa diambil alih BUMDes,” tutup Tommy. (ito/adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan