Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Genjot Pertanian – Pemkab Kukar Tanda Tangani Mou Dengan 6 Perusahaan

Genjot Pertanian – Pemkab Kukar Tanda Tangani Mou Dengan 6 Perusahaan

Momen saat Bupati Kutai Kartanegara menandatangi kontrak kerjasama dengan 6 perusahaan dalam program 7600 lahan kukar merdeka pangan (dok. febri/kaltimpedia)

Tenggarong, Kaltimpedia.com – Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 nampaknya menjadi kabar baik untuk petani jagung di Kutai Kartanegara, pasalnya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menandatangi kontrak kerjasama dengan 6 Perusahaan dalam program 7600 lahan Kukar Merdeka Pangan pada Selasa (17/8/2021) di Kator Bupati Kutai Kartanegara.

Berikut ini adalah daftar perusahaan yang bekerja sama denegan pemkab Kukar dalam program 7600 lhan kukar merdeka lahan.

  • PT. Indoditas Duta Raya
  • PT. Restu Agropro Jayamas
  • PT. Pupuk Kaltim
  • PT. Petrokimia Kayaku
  • PT. Asuransi Central Asia
  • PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara).

Bupati Kutai Kartanegara Edi damansyah mengatakan bahwasannya 7600 hektar nantinya akan akan digenjot ke komoditas jagung hybrida yang berfokus di Tenggarong Sebaran, Sebulu dan Muara Kaman.

“Jadi progam ini ada dua, ada budidaya dan pembeliannya, target kita ini 7600 HA, Yang menjadi fokus pertama ini Tenggarong Seberang, Sebulu, dan muara Kaman. Kita targetkan dalam jangka waktu tiga tahun minimal 7600 HA, Semua sudah siap untuk pengembangan jagung hibrida ini”. Ungkap Edi.

Selain itu Edi Damansyah juga mengatakan terkait permasalahan yang dihadapi petani kukar, permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut menjadikan komoditi ini sudah berkembang.

“untuk mencapai luasan 3000 hektare tanah, masih banyak tantangannya. Terutama para petani masih enggan untuk tanam komoditi ini karena jaminan pasarnya belum pasti, Misalkan Kalai selama ini petani selalu mengeluhkan, kami pada saat mau pupuk tapi pupuknya gak ada, kami waktu mau nanam bibitnya terkendala”. Pungkas Edi.

Tak hanya itu orang nomor 1 di Kutai Kartanega Edi damansyah Terus menjalin komunikasi dengan stakholder hingga tertanda tangani MoU tersebut.

“Alhamdulillah didalam perjalanan kami melakukan komunikasi koordinasi dengan stakeholder yang ada ini sehingga betul betul program ini terstruktur dan terukur dengan baik, Jadi progam ini kita betul betul arahkan dengan baik, kita kan kendalam selama ini misalnya teknis lapangan, waktunya pupuk terlambat pupuk, tadi dijelaskan lobang tanam juga terlalu dalam mengakibatkan tumbuhnya tidak bisa baik”. Ungkap Edi.

Edi damansyah juga mengungkapkan keoptimisannya serta harapan terbesarnya dalam kerjasama untuk para petani di Kutai Kartanegara.

“Jadi kerja sama ini sampai hal teknis dilakukan, jadi saya sangat optimis ini bagian dari lompatan kita untuk mendorong sektor pertanian khususnya komoditas jagung hibrida ini”.

“Iya kita bisa merdedekan para petani Kukar, merdeka dalam artian, mereka sudah kerja keras, hasilnya produksi ada yang beli, tidak terpasung dengan tengkulak, rentenir, jadi harus merdeka. Insya Allah dengan progam ini kita bisa selesaikan masalah pertanian yang ada di Kukar”. Tutup Edi Damansyah.

Masih dalam lokasi yang sama Muhammad Umry Hasfirdauzy atau akrab dipanggil Firli, perwakilan dari PT. Indoditas Duta Raya mengungkapkan alasannya untuk bekerjasama dengan pemkab Kukar.

“Pertama saya melihat bahwa secara bisnis ini sangat terkait antara suplai dan demand, dimana ada permintaan pasar disitu diperlukan kebutuhan bahan pasok, Kita lihat bahwa Kukar memiliki lahan yang cukup luas dan ada SDM yaitu petani, Nah bagiamana hal ini kita bisa elaborasi bersama pemerintah Kukar agar dapat bersama sama menciptakan sebuah komoditas yang pasti dibeli sama market”. Ungkap Firli.

Dalam statmentnya firli juga menanggapi berbagai tantangan dan masalah yang sering di hadapi para petani Kutai Kartanegara.

“Selama ini mereka menanam itu gak ada kepastian pembelian tapi dalam hal ini ketika kita berikan program yang pasti dibeli, dengan ada proyeksi kemungkinan terburuk seandainya dia gagal panen tidak mengalami kerugian dan bisa menanam lagi dimusim panen tahun selanjutnya dan juga ketika dia terproyeksi, mendapatkan penghasilan per hektarenya yang ideal maka dia akan tanam terus”. Ungkap Firli

Sebelum berakhir ini merupakan langkah awal untuk menggenjot pertanian yang ada di Kutai Kartanegara melalui komoditi jagung hibrida, dan untuk saat ini hanya satu komoditi saja, jika hal ini bagus dan berkembang tidak menutup kemungkinan kedepan akan mengembangkan komoditi lainnya.

“Insya Allah tidak hanya satu komoditi, kita bermain di beberapa komoditi tapi kita mulai dari jagung dulu, karena jagung ini pembeli pastinya sudah ada”. Tegas Firli. (fa).

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan