IAIN Ponorogo Resmi Alih Status Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari
PONOROGO — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo telah melalui perjalanan panjang di Bumi Reog sejak digagas 55 tahun yang lalu. Sebagai kampus terbesar di Bumi Reog, siapa sangka pada masanya IAIN mengawali aktivitas keilmuannya secara nomaden, berpindah-pindah lantaran belum memiliki gedung sendiri.
Ide ASA tercetus dari KH. Syamsuddin dan KH. Chozin Dawoedy di Ponpes As Syafi’iyah Durisawo Ponorogo. Embrio IAIN Ponorogo tak lepas dari keberadaan Akademi Syariah Abdul Wahhab (ASA) yang berdiri 1 Februari 1968 silam. ASA mendapat pengakuan dan berstatus negeri menjadi Fakultas Syariah Ponorogo IAIN Sunan Ampel Surabaya pada 12 Mei 1970 silam.
Kini babak sejarah baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari.
Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).
Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.
Menag Nasaruddin Umar berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.
“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” katanya.
Lebih lanjut, Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesannya.
Lebih lanjut Nasaruddin mengungkapkan PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat.
Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta ini juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.
Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I,
Kepala Kankemenag Ponorogo Dr. Moh. Nurul Huda, M.Pd, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah.(biro hdi/mn)
Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now