Kaltimpedia
Beranda DPRD Kaltim Jalan di Kecamatan Lambing Banjir, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Duga Dampak dari Pertambangan

Jalan di Kecamatan Lambing Banjir, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Duga Dampak dari Pertambangan

Samarinda, Kaltimpedia.com – Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang memberikan atensinya terhadap banjir yang terjadi di Jalan poros dari Kota Samarinda menuju Kutai Barat (Kubar).

Veridiana menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, akses jalan yang tergenang banjir berada di Kecamatan Lambing, Muara Lawa. Akibat genangan air sepanjang lebih kurang 50 meter, akses darat menuju ke daerah pemilihannya itu lumpuh total.

Politisi asal PDI-P itu memaparkan, selain karena curah hujan tinggi, pihaknya menduga banjir yang memutus akses jalan di sana diakibatkan adanya aktivitas pertambangan.

Komisi III DPRD Kaltim mendata ada tiga perusahaan yang beraktivitas di sana, seluruhnya merupakan anak perusahaan ada Bayan Group dan PT Trubaindo Coal Mining (TCM).

“Disinyalir banjir itu akibat aktivitas pertambangan di daerah tersebut,” ungkap Veridiana, belum lama ini.

Akan hal tersebut, dirinya pun meminta sikap tegas Pemprov Kaltim, lantaran jalan tersebut merupakan satu-satunya akses darat dari Samarinda dan Kukar menuju Kubar.

Menjawab permasalahan ini, DPRD Kaltim melalui Komisi III pun sempat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bayan Group dan juga PT TCM yang disebut melakukan aktifitas di sekitar lokasi banjir.

Dalam keterangannya, Veridiana pun menyebut memang ada curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, ada juga pengerjaan gorong-gorong yang belum maksimal.

Makanya, pihaknya meminta agar gorong-gorong ini diselesaikan. Pihak perusahaan yang terdekat juga diminta sigap melakukan pemompaan saat hujan tiba.

“Kami sudah sampaikan dan kami minta dalam waktu sepekan jalan yang rusak itu bisa segera diperbaiki. Kami akan cek ke sana apakah ini diperbaiki,” tegasnya.

Adapun kepada pihak perusahaan, lanjut Veridiana, diminta untuk berkolaborasi dengan pemerintah mengatasi permasalahan ini. Kondisi jalan yang ada disebut sebagai palung sehingga menjadi tempat berkumpulnya air.

“Disamping itu kegiatan perusahaan dipastikan akan semakin besar dan berdampak pada kondisi banjir yang ada,” pungkasnya. (fa/adv/dprdkaltim)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan