Kaltimpedia
Beranda InfoGrafik Kolaborasi Berbuah Hasil: Stunting Kukar Turun Drastis

Kolaborasi Berbuah Hasil: Stunting Kukar Turun Drastis

Kaltimpedia.com, Kukar – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H. Rendi Solihin menegaskan komitmennya dalam memastikan bahwa seluruh program penanganan stunting di Kukar harus berorientasi pada ketepatan sasaran. Baginya, besarnya anggaran bukanlah persoalan utama, melainkan efektivitas pelaksanaannya di lapangan.

Hal itu disampaikan Rendi usai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kalimantan Timur yang berlangsung di Gedung Serba Guna Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (18/11/2025).

Rendi menjelaskan bahwa Kukar berhasil menekan angka stunting secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data survei nasional, prevalensi stunting di Kukar berada di 27,1% pada 2022, turun menjadi 17,6% pada 2023, dan kembali menurun hingga 14,2% pada 2024. Penurunan tajam ini menjadi bukti bahwa intervensi program di Kukar berjalan efektif.

“Berapapun anggaran yang kita gelontorkan, besar ataupun kecil, tidak akan berarti kalau tidak tepat sasaran. Yang terpenting itu, uang digunakan untuk hal yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegas Rendi.

Dengan capaian 14,2%, Rendi optimis Kukar mampu menurunkan angka stunting hingga di bawah target nasional. Namun ia tak menutupi rasa herannya mengenai keputusan Pemerintah Pusat yang memberikan penghargaan kepada Kota Balikpapan—padahal angka stunting daerah tersebut lebih tinggi dibanding Kukar.

“Saya sempat kaget, kenapa penghargaan itu jatuh ke Balikpapan. Angka stunting kita jauh lebih rendah. Tapi ya, ini menjadi pemacu saja bagi kita untuk terus bekerja lebih baik,” ungkapnya.

Rendi menegaskan bahwa Pemkab Kukar akan terus memperkuat langkah-langkah penanganan stunting melalui pendekatan kolaboratif bersama desa, kecamatan, lembaga kesehatan, hingga CSR perusahaan. Ia juga menekankan pentingnya pemantauan program secara konsisten, agar anggaran dan upaya yang dikeluarkan berdampak langsung pada kesehatan anak-anak di Kukar.

Sementara itu, Sekda Kukar Sunggono turut menambahkan bahwa keberhasilan Kukar menekan stunting tidak lepas dari kebijakan yang tepat dari pimpinan daerah serta sinergi berbagai pihak. Ia menyebutkan bahwa stunting bukan hanya urusan Dinas Kesehatan atau DP2A, tetapi tanggung jawab seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.

Selain memperkuat intervensi gizi, Kukar juga tengah mendorong program seperti Rumah Bahagia, yang menjadi wadah pengembangan anak dan edukasi keluarga di berbagai wilayah. Program ini diharapkan dapat semakin mempercepat penurunan angka stunting di masa mendatang.

Baik Wabup Rendi maupun Sekda Sunggono sepakat bahwa Kukar akan terus meningkatkan strategi, inovasi, dan pengawasan agar angka stunting dapat ditekan lebih rendah lagi. “Harapan kita, seluruh stakeholder dapat terus bergerak bersama. Kita ingin Kukar menjadi daerah dengan penanganan stunting terbaik dan terdepan,” tutup Rendi. (adv/infografis)

Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan