Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Menjelang Beroperasinya RBP, Petani Jonggon Jaya Marak Kembali Tanam Jahe

Menjelang Beroperasinya RBP, Petani Jonggon Jaya Marak Kembali Tanam Jahe

Kades Jonggon Jaya, Muhammad Kholil (Istimewa)

TENGGARONG – Memiliki potensi tinggi di sektor pertanian dengan komoditas jahe sejak lama membuat Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai lokasi pembangunan Rumah Produksi Bersama (RBP). Dalam waktu dekat, RBP Jahe ini akan diresmikan dan beroperasi. Untuk menunjang produksi dari fasilitas tersebut, para petani di Jonggon Jaya mulai marak kembali menanam jahe.

Hal ini disampaikan Kades Jonggon Jaya, Muhammad Kholil beberapa waktu lalu. RPB yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) RI ini bertujuan untuk menunjang produksi petani jahe Desa Jonggon Jaya dan sekitarnya. Dan Kholil menyebut produksi jahe di desanya ini sempat mati suri akibat harga jahe yang anjlok di pasaran.

“Kami harap RBP ini dapat kembali meningkatkan kembali produksi jahe desa. Sehingga petani setempat bisa kembali semangat menjadikan jahe produk unggulan Jonggon Jaya. Dan penanaman ini juga didukung langsung dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar,” ujar Kholil.

Kholil mengatakan Distanak Kukar telah memberi bantuan berupa bibit jahe putih. Bibit ini nantinya diharapkan dapat menunjang produksi jahe di Jonggon Jaya. Nominal bibit yang diserahkan sendiri mencapai hingga 10 ton bibit. Untuk itu Kholil tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada tiap pihak yang terlibat. Dirinya harap semua bantuan ini dapat meringankan biaya produksi para petani.

Desa Jonggon Raya sangat terkenal dengan produksi jahenya. Saat masa panen raya dulu, produksi jahe bisa mencapai 15 ton sebelum harganya yang anjlok hingga Rp 5 ribu per kilogramnya. Untuk itu Kholil harap Pemkab Kukar juga dapat mengatur regulasi pemasarannya.

“Kami berharap pemerintah bisa menerbitkan regulasi untuk mengatur limit harga minimum. Karena kasihan petani, jahe ini kan biaya produksinya besar,” pungkas Kholil. (ito/adv)

Komentar
Bagikan:

Iklan