Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Sekda Kukar Sampaikan Bakti Pantas di Evaluasi Satgas Penurunan Stunting Kaltim

Sekda Kukar Sampaikan Bakti Pantas di Evaluasi Satgas Penurunan Stunting Kaltim

Sekda Kukar, Sunggono saat menjadi narasumber di gala dinner monitoring dan evaluasi satgas percepatan penurunan stunting. (Istimewa)

Tenggarong – Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Sekda Kukar) Sunggono menjadi narasumber pada Gala Dinner Monitoring dan Evaluasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kalimantan Timur (Kaltim).

Acara yang digagas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim berlangsung di Hotel Harris Samarinda pada Minggu (25/6/2023).

Sunggono memaparkan kondisi Geografis Kukar, permasalahan gizi dan inovasi percepatan penurunan stunting melalui Gerakan keluarga peduli pencegahan dan atasi stunting (Ragapantas).

Dimana, gerakan ini terstruktur dan sistematis mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa secara konvergen dan terintergras. Untuk melakukan pemetaan dan intervensi terhadap sasaran keluarga beresiko di desa dan kelurahan.

“Ragapantas memiliki 5 indikator yaitu pantas sehat, pantas pendidikan, pantas pangan, pantas tempat tinggal dan pantas sejahtera. Seluruh stakeholder melakukan intervensi terhadap keluarga dan semua program lintas sektor untuk menyasar keluarga beresiko stunting,” sebut Sunggono.

Saat ini, Kukar sudah memperkuat pos pelayanan terpadu (Posyandu) untuk bisa lebih dekat dan menjangkau masyarakat. Sehingga pendataan akan selalu update. Selain itu, membentuk tim pendamping keluarga dari unsur bidan, kader PKK dan kader KB.

Disebutkan Sunggono, Pemkab Kukar juga membuat program lanjutan Ragapantas yakni Bakti Pantas dengan lima indikator. Di dalamnya, ada program Bapak/Bunda asuh anak stunting (BAAS).

Dimana, BAAS merupakan gerakan aksi gotong royong dalam mengentaskan stunting dalam bentuk pemberian bantuan. Sasaran prioritas ibu hamil, bayi di bawah 1 tahun, calon pengantin dan juga pasangan usia subur.

“BAAS program gotong royong yang bermitra dengan perusahaan, pemerintah, swasta, masyarakat baik individu maupun kelompok,” sebutnya.

Nantinya Bakti Pantas berbasis aplikasi. Siapa saja bisa melihat, mulai dari penerima paket asuhan, pemantauan dan perkembangan proses asuhan. Kemudian pemantauan dan perkembangan hasil asuhan, terakhir yakni Monev pengelolaan paket dan pelaporan akhir.

Para donatur dan penerima tidak perlu khawatir akan terjadinya dobel bantuan. Jika ada, secara otomatis akan gugur di dalam sistem aplikasi tersebut.

“Bila keluarga sudah ada yang menangani maka akan gugur di sistem aplikasi sehingga tak akan mungkin dobel penangananya. Dengan berbasis aplikasi ini akan terlihat siapa yang menangani siapa,” tutupnya. (fa/adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan