Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Sosper Elly Hartati di Kembang Janggut Bahas RUED

Sosper Elly Hartati di Kembang Janggut Bahas RUED

kaltimpedia.com, Kutai Kartanegara- Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ely Hartaty Rasyid, kembali menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper).

Kegiatan Sosialisasi perda tersebut di gelar di Desa Kembang Janggut Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu 28/9/2021.


legislator perempuan itu menghadirkan 2 Narasumber Johansyah selaku penggiat UMKM dan Mohammad Yudhi. Sosper masih membahas tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang tertuang dalam Perda Kaltim nomor 8 tahun 2019.


“seperti yang sudah diketahui, Sosialisasi Perda dilaksanakan dalam rangka menyebarluaskan informasi produk hukum yang telah disahkan DPRD Kalimantan Timur dengan harapan mendapatkan tanggapan dan saran dari masyarakat demi kemaslahatan bersama khususnya masyarakat Kalimantan Timur,” kata Ely.


Di katakana oleh Perempuan asli Kutai itu, tujuan dari perda sendiri adalah untuk mewujudkan kesadaran masyarakat terutama terhadap Undang-Undang dan Peraturan Daerah, sehingga masyarakat mengetahui hak dan kewajiban serta hal-hal yang harus dilakukan menghadapi perubahan iklim yang terjadi.


Ely menegaskan Perda 8 tahun 2019 ini, terdapat Rencana Umum Energi Daerah (RUED) yang menjadi panduan dalam segala upaya memastikan pengelolaan dan penggunaan energi di Kaltim.


“Dalam sosialisasi RUED Provinsi Kalimantan Timur warga memberi masukkan agar pemerintah selain mengelola sumber energi seperti batu bara, gas alam atau minyak bumi yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui pemerintah juga perlu menggembangkan sumber energy yang dapat diperbarui untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Ely.


Menanggapi sosper itu, warga turut menyampaikan keluhan tentang pasokan energi yang dekat dengan kebutuhan sehari-hari yakni gas LPG (elpiji). Menurut warga pasokan yang tergolong kurang, membuat permintaan gas elpiji di kawasan Kembang Janggut sulit terpenuhi.


“ada keluhan warga seperti itu jadi ini akar mengapa harga bisa mahal. Pemerintah ini harus dapat memberikan solusi unutk kebutuhan warga masyarakat tentang gas elpiji,” pungas Ely.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan