Pemkot Lakukan Pertemuan dengan Warga Terdampak Terowongan, AH: Tidak Boleh Ada yang Menghambat Pembangunan
Samarinda – Tahun ini dipastikan Pemkot Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda akan membangun terowongan. Tepatnya berada di Jalan Sultan Alimuddin sampai ke Jalan Kakap.
Tim appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) juga telah menghitung seluruh nilai bangunan dan lahan warga, terutama di Jalan Alimuddin. Hasilnya telah diketahui oleh warga dan kembali disosialisasikan dalam pertemuan pada Jumat (19/5/2023), di Ruang Rapat Karangasan, dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Sedikitnya ada tujuh warga yang menghadiri rapat tersebut, diantaranya sudah ada lima orang yang menyetujui nilai ganti rugi yang telah dihitung oleh KJPP. Sedangkan dua warga lagi masih dalam tahap pendekatan oleh bidang pertanahan, Dinas PUPR Kota Samarinda.
Baca Juga:
“Nilainya sudah sesuai dengan perhitungan KJPP, dan itu yang menjadi acuan kami dalam memberikan ganti rugi terhadap warga,” ujar Andi Harun.
Ia pun berharap proses pembebasan lahan untuk pembangunan terowongan tahun ini bisa berjalan sesuai dengan target. Pasalnya terowongan ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang sering dikeluhkan masyarakat saat melintasi Gunung Manggah.
“Sehingga kami berharap tidak ada yang menghambat proses pembangunan, karena ini untuk kepentingan umum,” terangnya.
Baca Juga:
Selain itu, jika nantinya masih ada warga yang belum bersepakat, maka proses pembayarannya akan dititipan melalui pengadilan. Sedangkan sisanya akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan dan perhitungann KJPP.
“Harganya juga sebenarnya sudah cukup besar, makanya saya berharap semua warga bisa menerima keputusan ini. Kalau pun ada yang masih keberatan, kami akan menempuh jalur konsinyasi dengan menitipkan pembayarannya ke pengadilan,” demikian Andi Harun. (adv)
Baca Juga:
Artikel Terkait
