Kaltimpedia
Beranda Politik Infrastruktur Dasar Jadi Keluhan Utama Warga Sungai Kapih

Infrastruktur Dasar Jadi Keluhan Utama Warga Sungai Kapih

Suasana Reses yang digelar oleh Anggota DPRD Kaltim Dapil Samarinda Jahidin (Foto : Istimewa)

Kaltimpedia.com, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim J Jahidin, menggelar serap aspirasi atau reses di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan Samarinda, Selasa (22/2/2022). Dalam kesempatan tersebut masyarakat setempat mengusulkan sejumlah pembenahan di lingkungan mereka.

Kosasih, warga RT 04 Kelurahan Sungai Kapih menyampaikan, bahwa musim hujan seperti saat ini sering sekali membuat jalan tergenang air akibat saluran drainase yang tidak baik.
“Musim hujan kaya sekarang sering buat jalan banjir pak. Jalan disini cukup bagus tapi kalau kena banjir terus pasti rusak, apalagi disini banyak rawa,” terangnya kepada Jahidin.

Hendrik, warga Sungai Kapih dari RT 25 mengatakan, ada sekitar 30 Kartu Keluarga (KK) yang swadaya untuk tiang listrik di lingkungan mereka. Ini dilakukan karena belum ada bantuan dari pemerintah untuk tiang listrik di lingkungan tersebut. Selain itu, ia juga meminta pengecoran dan rehabilitasi drianase Jl Rapak Wahang, Kelurahan Sungai Kapih.

“Kami patungan untuk beli kayu jati, itu untuk tiang listrik. Kami minta ini tiangnya diganti pak, dipasang yang baru,” katanya.

Selain itu, Ahmad warga RT 08 mengusulkan pembangunan jembatan penghujung Jl Tatako dan Jl Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, Jahidin menyatakan akan menampung dan memperjuangkan aspirasi yang diminta masyarakat Sungai Kapih. Warga diminta untuk melengkapi dokumen atau proposal untuk kebutuhan administrasi.

“Kami tadi minta masing- masing Ketua RT menyampaikan apa aspirasi secara tertulis. Tentu prosesnya akan dikawal hingga masuk ke dinas teknis,” jelasnya.

Menurut Ketua PKB Samarinda ini, proposal yang masuk akan dipertimbangkan skala prioritasnya. Usulan yang telah bertahun-tahun diajukan namun belum ditindaklanjuti, akan lebih diperhatikan.

“Tentu dengan pertimbangan kemampuan keuangan daerah. Jangan nanti ada misal jalan yang tebalnya sudah 20 cm, sementara masih ada jalan yang belum dicor. Harus sinkron juga dengan program Pemerintah Samarinda. Mereka ‘kan ada program Pro Bebaya. Kalau di kota tidak cukup anggarannya biasanya akan dianggarkan di APBD Kaltim,” pungkasnya. (Kmf/adv/Aji)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan