Mutu Pelayanan Jadi Kunci, DPRD Soroti Kesenjangan Fasilitas Kesehatan
Samarinda – Akses layanan kesehatan yang merata masih menjadi tantangan besar bagi Kota Samarinda. Ketimpangan antara pusat kota dan kawasan pinggiran dalam ketersediaan fasilitas kesehatan kerap dikeluhkan masyarakat, terutama karena sebagian besar rumah sakit swasta terkonsentrasi di wilayah strategis.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Yakob Pangedongan, menilai kondisi ini terjadi karena faktor bisnis yang cenderung menguntungkan jika berada di kawasan padat penduduk.
“Rumah sakit swasta memang banyak di pusat kota karena pertimbangan bisnis. Tapi yang terpenting adalah masyarakat tetap mendapat pelayanan terbaik,” ujar Yakob.
Baca Juga:
Yakob menegaskan bahwa jarak bukan satu-satunya penentu kualitas layanan kesehatan. Ia mencontohkan RSUD Inche Abdoel Moeis (RS Muis) yang dulunya kurang diminati, namun kini ramai karena perbaikan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik.
“Kalau pelayanan meningkat, pasien pasti datang walau lokasinya jauh. Contohnya RS Muis yang sekarang lebih ramai karena mutu pelayanannya terus ditingkatkan,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas, baik di fasilitas milik pemerintah maupun swasta. Pelayanan tidak hanya soal kelengkapan sarana medis, tetapi juga mencakup sikap tenaga kesehatan, kecepatan respons, serta kenyamanan pasien.
Baca Juga:
“Yang paling dibutuhkan masyarakat adalah pelayanan yang profesional, ramah, dan cepat. Lokasi bukanlah masalah utama jika pelayanannya berkualitas,” tegasnya.
Yakob juga mendorong Pemkot Samarinda untuk memperkuat peran Puskesmas di kawasan pinggiran. Ia menilai Puskesmas harus menjadi garda terdepan dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai.
“Kalau membangun rumah sakit baru sulit, minimal Puskesmas diperkuat. Jangan sampai warga di daerah pinggiran merasa diabaikan,” tandasnya.
Baca Juga:
Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join nowArtikel Terkait
