PAD Kaltim Tahun Lalu Tinggi Tapi Serapan APBD Rendah, Veridiana Huraq Wang Tegas Akan Awasi Realisasi APBD 2023
Samarinda, Kaltimpedia.com – Terjadinya opposite atau tidak sebandingnya antara penyerapan anggaran dan pendapatan daerah APBD Kaltim 2022 menjadi sorotan oleh legislator Karang Paci.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menyatakan, Fraksi PDI-P DPRD Kaltim akan gencar melakukan pengawasan dalam penyerapan dan realisasi APBD Kaltim pada 2023 ini.
Pasalnya, dibeberkan wakil rakyat Dapil Kutai Barat itu, realisasi APBD Kaltim tahun lalu tidak optimal. Hal yang menjadi persoalan adalah masuknya Kaltim di 10 besar daerah dengan serapan paling rendah seluruh Indonesia, namun paling tinggi dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga:
“Persentase realisasi pendapatan APBD Kaltim 2022 termasuk dalam kategori tinggi di Indonesia, sungguh aneh menurut saya,” ujarnya.
Veridiana melanjutkan, di awal tahun ini pihaknya selaku legislatif akan mengevaluasi sejumlah peningkatan pembangunan, khususnya di sektor infrastruktur.
Ia menegaskan akan terus melakukan pengawasan sehingga pemaksimalan serapan anggaran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dapat terwujud.
Baca Juga:
“Salah satu caranya adalah dengan melakukan lelang dini sebagian proyek yang akan dikerjakan, mencegah terjadinya keterlambatan,” paparnya.
Sebab, lanjut dia, akan disayangkan apabila lambatnya kinerja disebabkan oleh Pemerintah Provinsi sendiri yang kaku dengan sejumlah aturan.
“Janganlah terlalu kaku. Mereka bukan orang baru dan pastinya sudah lama. Jadi jangan disia-siakan, karena langka kita punya anggaran yang besar seperti ini,” tegasnya.
Baca Juga:
Sebagai informasi, nilai APBD Kaltim 2023 ini berhasil mencapai Rp 17,2 triliun. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnysa sebesar Rp 14,87 triliun. (fa/adv/dprdkaltim)
Artikel Terkait
