Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara 17 Desa Target Program Terang Kampungku Pemkab Kukar Ditargetkan Rampung di 2024

17 Desa Target Program Terang Kampungku Pemkab Kukar Ditargetkan Rampung di 2024

Kadis PMD Kukar, Arianto

TENGGARONG – Program Terang Kampungku milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) ditargetkan rampung tahun 2024 mendatang. Program yang masuk di RPJMD Kukar Idaman 2021-2026 masa kepemimpinan Edi-Rendi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik 24 jam bagi 17 desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto mengatakan hingga tahun 2023 ini, sudah ada 14 desa yang telah menerima manfaat program ini. Yang disediakan melalui PLTS komunal dan PLTD yang disediakan Pemkab Kukar bersama PLN. Dan tahun ini, jajarannya akan membangun dua PLTS bagi Dusun Nangkabuana, Desa Tunjungan dan Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman.

“Saat ini sudah memasuki proses perencanaan. Nanti bulan Mei kami sudah mulai lakukan pengerjaan fisik. Selesainya kami targetkan di Agustus,” ungkap Arianto, Kamis (16/3/2023).

Melalui APDB 2023 yang disalurkan ke Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD), Arianto menyebut Rp 12,2 Miliar telah dikucurkan. Rincinya adalah Rp 6,2 Miliar bagi desa Kupang Baru dan Rp 6 Miliar untuk desa Tunjungan. Dan sekarang tersisa satu desa yang menjadi target program ini. Yakni Desa Liang Buaya, kecamatan Muara Kaman.

“Desa Liang Buaya masih terkendala di kawasan PLN, karena tidak bisa masuk. Rencananya dimulai di APBD 2024, sisanya tinggal koordinasi dengan PLN untuk pemenuhan jaringan listrik. Sudah masuk program dan anggaran mereka, tetapi masih ada kendala teknis,” terangnya.

Tiga tahun semenjak program ini dimulai saat Edi-Rendi dilantik di tahun 2021 lalu. Arianto optimis program ini selesai di tahun 2024. Dia juga berharap pengerjaannya dapat berjalan lancar hingga target RPJMD tercapai. Dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Hingga membantu menjaga dan mengelola aset yang dibangun pemerintah tersebut.

“Ini upaya kami memenuhi kebutuhan layanan infrastruktur dasar, dan diharapkan bisa menjadi sumber potensi ekonomi desa yang dikelola BUMDes,” pinta Arianto. (ito/adv)

Komentar
Bagikan:

Iklan