Kaltimpedia
Beranda DPRD Samarinda Komisi III Kritisi Banyak RTLH di Samarinda

Komisi III Kritisi Banyak RTLH di Samarinda

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar.

Kaltimpedia.com, Samarinda – Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih banyak di Kota Samarinda. Terbukti pada akhir Bulan Desember 2022 Sebanyak 200 RTLH telah dibedah lewat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menanggapi hal tersebut, Anggota komisi III DPRD Samarinda, Anhar mengatakan seharus Kota Samarinda itu tidak ada lagi yang namanya RTLH.

Jika masih terdapat RTLH di Samarinda tentu tingkat kesejahteraan masyarakat ini patut dipertanyakan. Apalagi Kota Tepian memiliki APBD mencapai 5 triliun dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah yang cukup signifikan.

“Jika memang masih ada rumah yang tidak layak huni di kota samarinda, saya kira itu ironi, karena kita punya APBD yang hampir 5 triliun, kemudian kita juga punya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang luar biasa,” ucapnya.

Kemudian, Anhar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bisa memanfaatkan dana CSR dari perusahaan yang ada untuk membantu mengurangi RTLH tersebut.

“Pemerintah dalam hal pengentasan rumah tak layak huni bisa menggandeng pihak swasta, ataupun BUMN yang beroperasi di Samarinda, seperti Pertamina misalnya, agar problem rumah tak layak huni tidak bertambah di kota ini,” ujarnya.

“Kemudian dana CSR itu tidak hanya untuk pendidikan, tapi juga bisa digunakan untuk program bedah rumah, ini juga sebagai alat ukur kita terhadap kepedulian pihak swasta terhadap kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Politisi PDIP ini menilai dana CSR itu juga kewajiban oleh perusahaan untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Seperti perusahaan tambang yang beroperasi di Samarinda.

“Dana CSR itu kan merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang mengeruk kekayaan daerah kita, dan saya kira angka itu belum layak dibanggakan, karena belum sebanding dengan jumlah kekayaan alam yang diambil,” jelasnya.

Anhar berharap kedepan agar Pemerintah bisa menggunakan dana CSR secara bijak dengan mengalokasikannya untuk kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, perumahan, infrastruktur dan sarana ibadah. (Adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan