Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Objek Wisata Unggulan Kukar, Dinas Pariwisata Komitmen Benahi Pulau Kumala Secara Bertahap

Objek Wisata Unggulan Kukar, Dinas Pariwisata Komitmen Benahi Pulau Kumala Secara Bertahap

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo (Kaltimpedia)

TENGGARONG – Menyandang status sebagai objek wisata unggulan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pulau Kumala secara perlahan terus dibenahi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Pariwisata (Dispar) kembali ke kondisinya saat masih Berjaya sebelum masa Pandemi Covid-19. Mulai dari perencanaan pembangunan Waterboom hingga jembatan, Pemkab Kukar terus letakkan perhatian terhadap objek wisata legendaris ini.

Kadispar Kukar, Slamet Hadiraharjo menjelaskan bahwa pemerintah komitmen dan fokus dalam memperbaiki Pulau Kumala. Setelah lebih dari dua tahun tutup akibat dihantam pandemi Covid-19 yang penuh pembatasan. Pulau Kumala kembali buka pada tahun 2022 lalu. Sejak dibuka tahun lalu, kerinduan masyarakat sudah tidak terbendungkan. Antusias tinggi ini yang menjadi alasan Pemkab Kukar untuk terus berbenah.

“Ini kami terus membenah seperti penataan parkir, rencana membangun waterboom, pemenuhan sarana prasarana (sapras) sampai membenahi wahana didalamnya,” ucap Slamet beberapa saat lalu.

Slamet mengatakan rencana besar Pemkab Kukar adalah membangun jembatan bagi kendaraan menuju Pulau Kumala. Pembenahan ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Slamet meyakini jika Pulau Kumala telah dilengkapi semua sapras dan fasilitas pendukungnya. Pastinya akan menghasilkan efek domino. Seperti cottage yang kembali beroperasi, jalur transportasi lebih mudah hingga kemungkinan beroperasinya Pulau Kumala di malam hari juga terlaksananya event di pulau di tengah Sungai Mahakam tersebut. Karena, dengan sapras dan fasilitas Pulau Kumala yang memadani, pengunjung wisata akan lebih meningkat.

“Di Pantai Pangempang, Muara Badak pengunjung itu membludak hingga tiga ribu di malam hari karena ada event. Itu saya baru ini melihatnya di Kukar malam-malam ramai, karena biasanya hal seperti itu di Pulau Jawa saja. Ini bisa dicontoh di Pulau Kumala, tapi masih perlu sapras pendukung. Kami optimis itu bisa terwujud dan menyumbang ke pendapatan daerah,” pungkas Slamet. (ito/adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan