Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Menerangkan Tidak Adanya Program Beasiswa di Kota Samarinda
Kaltimpedia.com, Samarinda – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menjelaskan alasan mengapa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tidak memberikan program beasiswa seperti daerah lain seperti Kutai Kartanegara dengan Kukar Idaman, atau Kutai Timur dengan beasiswa Kutai Tuntas.
Menurutnya, salah satu alasan utama adalah keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang menjadi kendala besar dalam merealisasikan hal tersebut.
“Meskipun APBD Kota Samarinda pada tahun 2024 mencapai 5,7 triliun rupiah, angka tersebut harus dihadapi dengan jumlah penduduk yang besar serta jumlah sekolah yang cukup banyak,” jelas Puji pada Rabu (20/3/2024).
Baca Juga:
Data menunjukkan bahwa terdapat sekitar 803 satuan pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMP di Kota Samarinda, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Jumlah guru yang terlibat mencapai sekitar 10.000 orang, dengan 7.241 di antaranya yang menerima insentif.
Meski alokasi dana untuk pendidikan mencapai 836 miliar rupiah atau sekitar 20 persen dari APBD, namun terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2009.
Puji menjelaskan bahwa menurut ketentuan tersebut, 20 persen dari dana pendidikan harus dialokasikan di luar gaji dan tunjangan. Namun, pada kenyataannya, termasuk dalam gaji dan tunjangan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), serta tunjangan sertifikasi dan peningkatan profesionalitas (PTP) yang mencapai sekitar 506 miliar rupiah.
Baca Juga:
“Dengan demikian, tersisa sekitar 250 hingga 300 miliar rupiah untuk pendidikan, yang juga harus mencakup pembangunan infrastruktur pendidikan. Namun, alokasi dana yang tersedia belum mencukupi untuk memperluas program-program pendidikan seperti sekolah ramah anak dan program lainnya,” pungkasnya. (adv)
Artikel Terkait
