Deni Gelar Sosialisasi Raperda Ketahanan Keluarga

Kaltimpedia.com Samarinda – Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar menggelar Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiasi DPRD Samarinda tetang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga Kota Samarinda, di Aula Kecamatan Samarinda Ilir, Jalan Marsda A Saleh, Jumat (24/2/2023).
Agenda tersebut turut dihadiri Camat dan Sekertaris Camat Samarinda Ilir, Lurah-lurah di Kecamatan Samarinda Ilir, Ketua-ketua RT, narasumber Ayunda Ramadhani dan puluhan masyarakat Kota Samarinda.
Deni Menjelaskan, Komisi IV mampunyai tugas yaitu penyelenggaraan ketahanan keluarga di Kota Samarinda, dari beberapa usulan Raperda kebetulan di tahun ini yang dilakukan awal tahun sampai 6 bulan kedepan adalah tentang ketahanan keluarga.
“Ini kita ajarkan kepada anak dan keluarga kita agar terwujud ketahanan keluarga yang maksimal dan optimal, jika berhasil maka lingkungan kita dan masyarakat Kota Samarinda akan juga melaksanakan ketahanan keluarga ini,” ucapnya.
Ia mengatakan, di sini akan mensinkronisasikan pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan sebagainya supaya saling support dalam mewujudkan Ketahanan Keluarga di Kota Samarinda.
“Kita menjelaskan apasih maksud dari ketahanan keluarga ini? karena bagaimana ketahanan keluarga ini dimulai dari keluarga kecil, dan inilah nantinya perwujudan dalam ketahanan keluarga ini tadi,” ujarnya.
“kita harapkan raperda ini selesai kita laksanakan dan di tetapkan melalui tahapan tahapan yang sesuai pembuat perda, supaya ini menjadi landasan hukum masyarakat kota Samarinda agar mejaga ketahanan keluarga mereka,” harapnya.
Hal ini diperkuat juga oleh narasumber, Ayunda Ramadhani Dosen Posikogi Universitas Mulawarman (Unmul) memaparkan di tahun 2022 ada 136 kasus yang kekerasaan dalam rumah tangga di Samarinda dan sudah ada 36 kasus yang masuk di tahun 2023 ni.
“Ketahanan keluarga dipengaruhi oleh kesehatan anggota keluarga, baik fisik maupun mental. Anggota keluarga yang sehat mampu untuk mendukung atau membantu keluarga saat menghadapi masalah,” ujarnya.
Ia menyebutkan dampak lemahnya ketahanan keluarga ialah akan terjadinya perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, nikah usia dini, pegaulan bebas dan lain sebagainya.
“Inilah pentingnya ketahanan keluarga untuk menghentikan angka permasalahan kelurga dan akan terwujudnya keluarga harmonis dan sejahtera,” tutupnya. (adv)