Kaltimpedia
Beranda DPRD Samarinda Dewan Temukan Kelemahan Teknis dalam Proyek Terowongan Samarinda

Dewan Temukan Kelemahan Teknis dalam Proyek Terowongan Samarinda

Potret Terowongan Samarinda yang longsor.

Samarinda – DPRD Samarinda menyebut ada kelalaian dari pihak kontraktor dalam pembangunan Terowongan Samarinda. Hal tersebut lantaran beberapa waktu lalu terjadi longsor pada inlet mega proyek tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemaparan teknis di lapangan, kelemahan utama berada pada aspek perencanaan dan identifikasi risiko sejak awal proyek.

“Berdasarkan penjelasan tim teknis, kami menilai ada unsur kelalaian dari kontraktor, terutama dalam hal analisa geoteknis yang tidak menyeluruh,” ujar Deni.

Menurut Deni, kesalahan tersebut tidak sepenuhnya berada di pihak Pemerintah Kota, melainkan lebih kepada pelaksana proyek yang tidak mengantisipasi potensi kerawanan tanah di area proyek, termasuk peran pengembang perumahan sekitar dan pihak penanggung jawab proyek (PP).

Ia menyoroti kurangnya kajian terhadap kondisi tanah dan keberadaan endapan air di titik longsor. Deni menilai aspek ini seharusnya menjadi perhatian utama dalam pembangunan infrastruktur besar seperti terowongan.

“Dalam laporan yang kami terima, tidak ada kajian spesifik mengenai kandungan air tanah dan kemungkinan terjadinya longsor. Ini menunjukkan lemahnya perencanaan teknis yang seharusnya bisa dicegah,” ungkapnya.

Sebagai bentuk langkah korektif, DPRD Samarinda mendorong agar konsultan perencana dilibatkan secara aktif dalam evaluasi proyek, tidak hanya sebatas pelaksana. Deni juga menegaskan pentingnya peninjauan berkala terhadap kondisi lapangan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan standar keselamatan.

“Kami ingin agar proyek ini tidak hanya selesai secara fisik, tetapi juga kuat dari sisi teknis. Jangan sampai setelah rampung justru menyisakan masalah baru,” tegasnya.

Ia berharap insiden longsor menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, pembangunan infrastruktur sebesar ini harus dijalankan dengan perencanaan matang dan komitmen terhadap kualitas.

“Kita semua tentu berharap ini jadi yang terakhir. Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan, bukan hanya menyelesaikan masalah saat sudah terjadi, tapi juga mencegah dari awal,” pungkasnya. (adv)

Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan