Kaltimpedia
Beranda DPRD Samarinda DPRD Minta Ventilasi Terowongan Samarinda Dilengkapi, Longsor Jadi Catatan Evaluasi

DPRD Minta Ventilasi Terowongan Samarinda Dilengkapi, Longsor Jadi Catatan Evaluasi

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar.

Samarinda – Proyek pembangunan Terowongan Samarinda yang kini hampir rampung tetap mendapat sorotan dari DPRD Kota Samarinda. Meski progres fisik menunjukkan hasil positif, beberapa aspek teknis dianggap masih belum memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan, terutama soal sistem ventilasi.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek dan mencatat beberapa hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti.

“Secara fisik, kami lihat progresnya sudah mencapai 98 persen dan itu cukup memuaskan. Tapi ada kekurangan penting, yaitu blower yang seharusnya enam unit, baru dua yang terpasang,” ujar Deni.

Ia menegaskan bahwa sistem sirkulasi udara dalam terowongan sangat vital demi menjaga kualitas udara dan kenyamanan pengguna jalan. Terlebih jika nanti terowongan diperpanjang 72 meter sesuai rencana, maka jumlah blower harus ditambah menjadi sepuluh unit untuk menjamin ventilasi berjalan optimal.

“Meskipun penambahan panjang terowongan masih dalam tahap kajian teknis, kebutuhan ventilasi tetap wajib dipenuhi. Ini soal keselamatan,” tegasnya.

Selain persoalan ventilasi, Deni juga menggarisbawahi kekhawatiran terhadap struktur dinding penahan di bagian dalam terowongan. Ia menilai desain dinding yang terlalu vertikal bisa menimbulkan risiko di kemudian hari dan perlu disesuaikan menjadi lebih landai.

“Struktur dinding yang terlalu tegak bisa rawan jika tidak ditopang dengan perhitungan matang. Kami tunggu pemaparan teknis dari pihak konsultan terkait ini,” katanya.

Hal lain yang tak kalah penting menurut Deni adalah penanganan kawasan atas terowongan, yang sebelumnya sempat mengalami longsor. Ia menilai kejadian tersebut sebagai peringatan serius yang menuntut evaluasi menyeluruh dari pihak pelaksana proyek.

“Kenapa bisa terjadi longsor, itu harus jadi bahan introspeksi. Stabilitas tanah dan pengaman lereng di atas terowongan harus betul-betul diperhatikan agar tidak menimbulkan ancaman baru,” ujarnya.

DPRD Samarinda menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proyek ini hingga benar-benar siap digunakan secara aman dan nyaman oleh masyarakat. Menurut Deni, terowongan ini tidak hanya harus efektif sebagai pengurai kemacetan, tetapi juga harus memenuhi standar keselamatan secara menyeluruh. (adv)

Join Group Wa Kami Kaltimpedia.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan