Kaltimpedia
Beranda Advetorial Wakil Ketua DPRD Kaltim Sidak Jembatan Dondang Pasca Di Tabrak Kapal Ponton

Wakil Ketua DPRD Kaltim Sidak Jembatan Dondang Pasca Di Tabrak Kapal Ponton

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun saat melihat langsung kondisi Jembatan Dondang Muara Jawa (Dok. Istimewa)

Kaltimpedia.com, Kutai Kartangeara – Jembatan Dondang pasca ditabrak kapal tongkang muatan batu bara langsung disidak Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin pada kamis pagi, (4/3/2021).

Insiden ditambraknya pancang pondasi jembatan dondang menghebohkan ditabrak pada selasa (2/3/2021) pukul 23.30 Wita. Kejadian ini membuat warga pesisir geram, termasuk juga putra pesisir Muhammad Samsun dan Rendi solihin. Mereka berdua meninjau langsung ditemani Camat Muara Jawa, Kasi Jalan dinas perhubungan, Dinas PUPR Kaltim Hariadi, dan Kepala Kantor unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Kuala Samboja Faisal Rahman untuk melihat langsung apa yang menjadi aduan warga terkait jembatan penghubung Sangsanga – Muara Jawa sekaligus akses vital menuju Samarinda dan Balikpapan.

“Yang ketahuan hanya 3 kali, yang tidak ketahuan mungkin lebih dari ini” Samsun.

Berdasarkan informasi yang didapat jembatan tersebut ditabrak oleh kapal ponton Batu Bara Prima Sakti 06. Salah satu dugaan terjadinya insiden ini adalah lalainya petugas yang diberi wewenang mengawasi aktivitas sungai di sekitar jembatan dondang.

Akibat dari tertabraknya pondasi jembatan ini satu tiang pondasi jembatan hancur, pada pertemuan kamis pagi samsun pun memanggil pemilik perusahaan kapal untuk di mintai pertanggung jawaban. Pemkab kukar pun juga akan berencana mengirim surat secara resmi kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk mengevaluasi agar kejadian ini tidak terulang lagi.

Kondisi pancang pondasi Jembatan Dondang pasca di Tabrak Ponton (Dok. Istimewa)

“ternyata ada pihak-pihak yang diberikan kewenangan untuk mengurusi aktivitas di kolong jembatan seperti kapal pandu dan kapal tunda, termasuk juga ada pihak yang memiliki kewenangan mengawasi jika ada aktivitas lain seperti kapal tabat” Rendi.

Kronologi penyebab ponton menabrak jembatan ini adalah ponton batu bara dengan muatan yang parkir tidak pada tempatnya. Dari informasi yang didapat bahwa ponton tersebut hanya di ikat ke pohon nipah dan mengalami tali putus saat air surut.

“Ibarat Ponton itu sapi, sama seperti hanya sapi yang diikat ke rumput, ya kabur sapinya” Ungkap Samsun menyampaikan ungkapan kesal.

Kader PDI Perjuangan ini, Samsun berharap ini merupakan kejadian yang terakhir, karna membangun jembatan ini butuh perjuangan yang besar, dan sangat berharga untuk rakyat pesisir.

Samsun juga menyampaikan pembuatan jembatan ini jika menggunakan APBD saya tidak akan cukup, membutuhkan bantuan dana Nasional. (ADV)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan