Kaltimpedia
Beranda DPRD Samarinda Inovasi dan Kolaborasi: Kunci Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Samarinda

Inovasi dan Kolaborasi: Kunci Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Samarinda

Kaltimpedia.com, Samarinda – Penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda mendapat sorotan tajam dari Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda. Dalam wawancara pada Senin (19/2/2024), Sri Puji Astuti menegaskan bahwa ini merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah. Langkah ini sejalan dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri dan target nasional untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.

Menurutnya, kemiskinan ekstrem di Samarinda tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh pendidikan, kesehatan, dan akses layanan sosial. Saat ini, sekitar 1.600 jiwa tergolong dalam kemiskinan ekstrem, dengan pendapatan di bawah Rp 9.000 per bulan. Namun, Sri Puji Astuti juga menyoroti nasib rentan mereka yang jumlahnya jauh lebih besar dan bisa terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem jika tidak segera ditangani.

“Penanggulangan kemiskinan ekstrem bukan hanya prioritas Samarinda, tetapi instruksi dari Kementerian Dalam Negeri. Kami ingin menuntaskan masalah ini secara nasional,” ujarnya.

Sri Puji Astuti menekankan bahwa langkah penanggulangan harus melibatkan inovasi dan kolaborasi antara berbagai pihak. Ia menyoroti pentingnya membuka lowongan kerja dan pelatihan untuk UMKM guna meningkatkan lapangan kerja dan daya saing masyarakat.

Lebih lanjut, Sri Puji Astuti mengkritik ketidakakuratan data kemiskinan yang ada di pusat. Ia menegaskan perlunya pendataan ulang yang lebih detail oleh pemerintah daerah agar program-program penanggulangan dapat ditujukan dengan tepat.

Selain itu, Sri Puji Astuti juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengadakan kompetisi minuman khas Samarinda untuk meningkatkan perekonomian lokal. Ia menilai bahwa pengenalan budaya lokal seperti ini dapat memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat.

Penanggulangan kemiskinan ekstrem, menurutnya, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan sektor swasta. Dengan kolaborasi yang kuat dan inovasi yang tepat, diharapkan kemiskinan ekstrem di Samarinda dapat teratasi secara bertahap menuju kesejahteraan yang lebih baik.

“Ini tanggung jawab semua sektor, bukan hanya pemerintah saja,” pungkasnya. (adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan