Tingkatkan Kualitas SDM, Dispora Kukar Terus Jaring Keperluan Masyarakat yang Ingin Berwirausaha

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus komitmen dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya. Melalui program Kukar Siap Kerja yang dilakukan lintas OPD seperti Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Distransnaker) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Berbagai pelatihan dan pembekalan ilmu terus dilakukan terhadap masyarakat Kukar.
Pada Jumat (12/5/2023) kemarin, bersama perusahaan, Pemkab Kukar melalui Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) Dispora gelar pelatihan dan sertifikasi barista. Pelatihan ini merupakan satu dari sekian banyaknya pelatihan yang difasilitasi Pemkab Kukar untuk masyarakatnya. Kadispora Kukar, Aji Ali Husni mengatakan selain pelatihan barista, Klinik WPM juga memiliki pelatihan dan peningkatan bagi Barbershop dan bisnis lainnya.
“Seperti peningkatan barbershop saat ini belum kita lakukan lagi. Tapi kami akan menambah kelas barbershop di Muara Badak sesuai permintaan masyarakat. Karena barbershop ini dibeberapa kecamatan minim jumlahnya. Makanya kami akan mengangkat pelatihan dasar dari barbershop yang ada,” terang Ali.
Untuk target Kukar Siap Kerja, Ali mengaku Pemkab Kukar menyasar semua elemen masyarakat. Mulai dari pemuda, penyandang disabilitas dan yang terbaru adalah janda. Program ini menjadi komitmen Pemkab Kukar untuk menciptakan lapangan kerja baru. Dan Ali turut sampaikan harapan Bupati, Edi Damansyah atas keterlibatan perusahaan untuk turut andil dalam mewujudkannya.
Ali turut menyebut Klinik WPM Kukar terus menjaring keperluan-keperluan masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam berwirausaha. Dengan fasilitasi pelatihan dan sertifikasi. Dispora Kukar telah menerima usulan-usulan dari desa maupun kelurahan terkait kebutuhan mereka masing-masing. Dan yang baru saja terealisasi adalah pelatihan pembuatan perahu dari fiber di Kecamatan Muara Muntai.
“Masih ada 31 kelas yang kita bangun pelatihan dari hasil musrenbang berdasarkan permintaan masing-masing desa. Jadi kita tindaklanjuti karena sesuai amanat Bupati bahwa pelatihan sekarang harus bersumber dari permintaan mereka sendiri tidak lahir dari OPD. Kami ingin tepat sasaran,” tutup Ali. (ito/adv)