Kaltimpedia
Beranda Kutai Kartanegara Klinik WPM Dispora Kukar Fasilitasi Pinjaman Modal Wirausaha Muda

Klinik WPM Dispora Kukar Fasilitasi Pinjaman Modal Wirausaha Muda

Kabid Kewirausahaan, Kepemudaan dan Kepramukaan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Aji Ali Husni. (Kaltimpedia.com)

Kaltimpedia.com, Tenggarong — Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara (Kukar) melalui klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) terus berkomitmen mencetak pemuda menjadi wirausaha.

Dalam pembinaannya, klinik ini tidak  hanya program pembinaan dan pendampingan saja. Tapi juga menyediakan fasilitas pinjaman modal hingga bantuan alat penunjang.

Kabid Kewirausahaan, Kepemudaan dan Kepramukaan Dispora Kukar, Aji Ali Husni mengatakan, sejak berdirinya klinik WPM 2019 lalu, pihaknya sudah bekerjasama dengan perbankan khususnya di Tenggarong. Sebenarnya pihak bank sudah menunggu wirausaha muda mengajukan pinjaman modal.

“Namun sampai saat ini mereka masih belum menggunakan fasilitas itu. Padahal sudah dipastikan kita menggunakan fasilitas dari pihak bank yang sudah bekerjasama,” ungkap Ali pada Rabu (27/10/2021).

Pihaknya juga selalu memberikan sosialisasi dan terus mengimbau agar tidak ragu menggunakan fasilitas tersebut. Pasalnya sebelum mengajukan modal akan didampingi dulu, sehingga nantinya tidak terbebani mengenai pembayarannya.

“Ketika sudah mempunyai pinjaman akan kita selalu dampingi sehingga usaha mereka tidak berat dengan pinjaman yang ada,” jelasnya.

Selain itu, wirausaha yang tergabung di klinik WPM selama setahun pun mendapatkan bantuan  berupa alat penunjang. Namun hanya beberapa orang saja yang mendapatkan  dari hasil rekomendasi dan evaluasi tenaga ahli.

Tahun ini, dengan anggaran yang terbatas hanya sembilan wirausaha dibantu setelah diverifikasi. Adapun jenis  usaha diantaranya bergerak di bidang kuliner, kosmetik dan penjualan online sifatnya umum.

“Sifatnya penunjang bukan alat utama, karena seorang wirausaha harus memiliki motivasi untuk alatnya sendiri,” jelasnya.

Ditambahkan Ali, fasilitas lainnya seperti bimbingan, pendampingan darn konsultasi bagi pemula dan sudah berjalan. Kemudian sistem jemput bola dan mendatangi permintaan pemuda untuk pembinaan di lokasi tempat usaha. (Dha/Adv)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan